Jumat, 05 April 2013

Pernahkah Kau?

Pernahkah kau menatap?
Yang aku tahu kau hanya suka melirik.

Pernahkah kau tergigit?
Yang aku tahu kau hanya senang mengigit.

Pernahkah kau tenggelam?
Aku yakin yang kau bisa hanya berenang.

Pernahkah kau tak bisa melihat?
Yang aku saksikan hanya lampu kamarmu yang mati.

Pernahkah kau kecewa?
Yang aku tahu keberuntunganmu menumpuk sampai menggunung.

Apa kau pernah jatuh?
Ketahuilah, aku berulangkali melakukanya.

Aku pernah berlari, kemudian berteriak, aku masih ingat ketika itu aku masih berusia 7 tahun, ketika itu lutut sebelah kananku terluka, sebuah robekan kecil yang membuat aku mengerti segalanya.

Banyak yang beruntung didunia ini, terlahir dengan keadaan yang lebih baik dariku, begitu juga aku yakin dengan dirimu.

Dosaku semakin hari semakin banyak, aku mengerti itu, aku mungkin bukan hamba yang taat untuk meminta ampun, aku juga terkadang merasa sisa umurku masih belum cukup untuk ditukarkan dengan segala ampun, tapi dengan hina justru aku meminta kamu setiap malam.

Bodoh, apa kau pernah merasakanya? Wanita penghibur? Yang mudah berbahagia? Yang lahir dengan segala kenikmatan yang diberikan tuhan? Apa kau berpikir?

Aku yakin kau berbakat dalam hal yang lebih berguna daripada yang kau lakukan sekarang, bodoh.

Terkadang cinta memang harus melawan, ia punya kekuatan sendiri untuk berperang melawan akal sehat, begitu juga dengan yang ada didalam diriku.

Kau indah, suci yang masih sulit untuk aku sentuh, tapi disisi yang lain, kau adalah najis yang sudah terlalu sering dijamah orang lain.

Aku berpikir, apa aku harus mengaku sebagai seorang pecundang dengan berhenti mencintaimu, atau terus melawan semua bagai ksatria yang tidak diakui?

Aku pernah memberikan pertanyaan yang sama sebelumnya, dan tuhan belum memberikan jawaban tentang hak itu, aku rasa dia juga sedang diam.

Tapi bagaimana denganmu? Apa kau mengharapkan hal yang sama denganku juga? Aku harap api neraka tidak pernah berniat untuk menghanguskanmu.