Selasa, 02 April 2013

Cuaca Cerah Aku Dapat Hari Ini.

Terlalu pagi, ini hari minggu, tak biasanya aku bangun lebih cepat dari mentari, suasana masih hening, kamarku masih gelap, diluar jendela hanya sinar lampu neon yang menyinari, udara juga masih terasa dingin, yang aku lakukan hanya menarik kembali selimut dan menyusun kembali kepingan-kepingan mimpi yang sedikit demi sedikit mulai terlupakan.

Aku tak ingat apapun dari mimpiku semalam, yang aku tahu lagi-lagi hanya ada kamu disana, dan cuma kamu yang aku ingat, karena sekeras apapun aku berpikir, percuma karena tiada aku tahu tentang bagaimana mekanisme mimpi memberikan gambaran yang jelas untuk disusun menjadi sebuah cerita.

Jam tujuh lewat begitu saja, diruang tengah keadaan mulai ramai, telingaku sudah mengenali suara gaduh diluar, ada adik bungsuku yang menangis, adik keduaku yang ingin sarapan dan ayahku yang marah tak jelas, tapi dibalik jendela itu, tiada aku temukan sinar yang berkilau itu, ada apa?

Aku melamun, aku masih penasaran dengan mimpiku, keadaan semakin gaduh tapi anehnya aku tetap tenang, gerimis air hujan perlahan membasahi jendela, lagi-lagi mengingatkan aku padamu, dan sialnya kau tak ada disini, kau hanya ada didalam mimpi, dan cuaca semakin buruk saja.

Seketika aku rindu matahari cerah yang menyilaukan mata, dan ada siluet kamu disana, pada akhirnya aku paham tentang mimpiku...

Cuaca cerah aku dapat hari ini, hanya karena aku merasa kau dekat, tak peduli dengan badai, hanya ketenangan yang aku rasa.