Kamis, 04 April 2013

Alasan Yang Aku Pegang.

Melemah, genggamanku semakin hari kian lemah, aku berusaha menguatkanya, aku ingin menjadikanya kuat dan mampu bertahan untuk waktu yang lama, sampai kita dipertemukan.

Bukan, bukan tangan hangatmu yang aku genggam, juga bukan jemari wanita lain yang mengisi sela diantara jemariku, karena dengan pegangan ini aku berusaha menjadikanmu satu-satunya arah tujuan hatiku.

Aku berusaha membuatnya terlihat mudah, aku hanya menjalani sebisanya aku hidup, aku percaya pada kekuatan yang menghidupiku, aku percaya ada tuhan yang mendengar doa-doaku, aku optimis bisa merasakan dan hidup didalam mimpi yang setiap hari habis aku karang sendiri.

Dengarlah, hidupku sangat berat, setiap hari aku berusaha menempuh ujian demi ujian agar tetap berada digaris yang akan mengantarkan aku ditempat dimana engkau menunggu.

Janganlah bosan, aku tak ingin kau berpaling kemanusia yang lain, aku tahu kita tidak saling mengenal, aku juga mengerti tidak ada yang kita bisa lakukan ketika kita bertemu.

Tapi satu keyakinanku, keyakinan yang menghidupi perasaanku, keyakinan yang menjadi pegangan atas setiap alasan kenapa aku begitu menginginkan kita yang sangat berbeda untuk bersatu dikehidupan selanjutnya, karena aku mengerti, kita adalah manusia yang berbeda, dari setiap sisi dan segi, tapi apapun perbedaanya, kita masih sama-sama manusia, kita masih pantas untuk bercinta.