Jumat, 12 April 2013

Aku Dipaksa Menyerah.

Kearah mana aku menoleh?

Kemana kaki ini membawaku?

Apa yang dilakukan lengan, ketika kosong menjadi genggamanya?

Dan hal apa, yang menjadikan hari itu begitu berarti?

Juga tanya seperti apa lagi, yang dapat aku pikirkan?

Aku tahu, semua tidak berakhir begitu saja.

Ada yang aku mulai sendiri, dan tak tahu bagaimana caranya mengakhirinya, ini seperti gulungan benang kusut yang tak mungkin aku urai, dan juga mustahil aku gunting; buntu.

Takdir...

Seseorang berdoa, meminta kepada tuhan-nya dengan sangat, tanpa mengetahui, apakah doa-nya didengar atau tidak dan yang didoakan tidak pernah mengetahuinya.

Sial, aku sedang terpuruk, aku dipaksa menyerah, baik, daripada terpaksa menyerah.