Jumat, 29 Maret 2013

Tapi, Yang Aku Lihat...

Ada api yang menjilat hatiku, suhunya amat dahsyat melebihi panas yang pernah menyentuh kulitku, sumbernya berasal dari aku yang terlalu berharap padamu, kini ia membakarku dari dalam, membuatku tak tahan ingin meronta, tapi yang ada kulihat itu sebagai sesuatu yang menghangatkan.

Kau mengantarkan aku kedalam kesepian, kau genggam kedua tanganku, kau tuntun aku dengan sangat hati-hati, langkahmu yang perlahan menyeretku semakin jauh tersesat ditempat yang tiada ku tahu dimana, setelah jauh, kau meninggalkan aku, kau bisa menghilang, meninggalkan diriku dikesepian, meninggalkan diriku yang telah meninggalkan kehidupanku yang sebelumnya, kini tubuhku kesepian, tapi justru yang aku lihat kau hanya berusaha membuatku tenang diantara sunyi.
Mata genitmu, telah menjadi favoritku, menjadi idaman diriku untuk menjadikan ia sesuatu yang aku lihat sebelum tidur, menemaniku ketika gelap membabibuta menutup mataku, matamu memberikan cahaya yang menjadikan ia satu-satunya warna yang aku lihat, aku tahu ia membutakanku, tapi yang aku rasa kamu hanya ingin aku mencintai satu cahaya, yaitu yang dari matamu.
Sekarang, dengan hati yang terbakar, bersama tubuh yang telah tersesat jauh, juga mata yang sudah tak bisa lagi melihat hal indah disekeliling, aku hanya berusaha sekuat kekuatan yang dipunya oleh ruh didalam tubuhku untuk mencapai kamu, yang kini telah jadi utara hidupku.
Tak banyak yang aku pinta untuk membantu aku mencapai kamu, yang aku harapkan hanya satu hal, semoga hal yang kita cari bersama-sama, adalah satu hal yang sama.